BMT ABN BINA PETANI SEMANGKA AGAR MANDIRI

BMT ABN BINA PETANI SEMANGKA AGAR MANDIRI

Sektor pertanian merupakan bidang usaha dengan penyerapakan tenaga kerja tertinggi. Meski demikian, belum seluruh petani merasakan kesejahteraan yang memadai. Keterbatasan lahan, permodalan minim hingga akses pasar yang terbatas adalah masalah klasik yang sering dihadapi petani. Untuk mengatasi tantangan tersebut, BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional (ABN) hadir memberi solusi dengan membina para petani, khususnya petani semangka.
Supadin Ketua BMT ABN mengatakan, pembinaan terhadap petani semangka itu bertujuan agar mereka mandiri dan sejahtera. “BMT ABN hadir memberikan solusi agar anggota petani dapat lebih mandiri dan meningkat kesejahteraannya,” ujar Supadin.

Dalam melakukan pembinaan, BMT ABN mendampingi dan melatih para petani di Kampung Putra Buyut, Kecamatan Kotagajah, Lampung Tengah. Kampung  ini dikenal sebagai daerah penghasil buah semangka yang produksinya dijual hingga ke luar daerah.

Anggota petani mendapatkan pelatikan pembuatan pupuk organik agar menghasilkan buah yang manis namun tetap sehat. Pendamping sengaja memberi pelatihan pemberian pupuk organik untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.

Seperti diketahui, dalam beberapa penelitian ilmiah pupuk kimia yang berlebih bisa merusak unsur hara dalam tanah. Selain itu, buah yang dihasilkan pun kurang baik untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, para anggota petani semangka binaan BMT ABN diarahkan untuk menggunakan pupuk organik.

Melalui pembinaan tersebut para anggota petani diharapkan dapat lebih sejahtera. Dari hasil pelatihan yang intensif, petani akan mengetahui cara produksi hingga pemasaran yang efektif.

Selama ini, harga jual buah semangka seringkali didikte para pemodal besar sehingga posisi tawar petani lemah. Kendala struktural inilah yang menyebabkan sekeras apapun petani bekerja hasilnya tidak bisa menutupi kebutuhan. Akibatnya, petani terjebak dengan rayuan rentenir yang tampil bak malaikat penolong.

“Kita all out dalam membantu anggota petani mulai dari permodalan hingga pendampingan produksi agar mereka makmur sehingga tidak berhubungan dengan rentenir,” tambah Supadin.

Sementara Sugiyono Sekretaris BMT ABN yang juga menjadi instruktur pelatihan tersebut mengatakan, dalam produksi semangka yang perlu diperhatikan adalah sistem olah tanah yang benar dan dosis pupuk organik yang tepat.

Selama ini Sugiyono dikenal memiliki kompetensi memadai dalam urusan pupuk organik. “Dengan penggunaan pupuk organik dan sistem olah tanah yang benar, akan menjadi salah satu solusi petani semangka agar tidak selalu berpindah-pindah lahan ketika penanaman,” ujar Sugiyono.

Selama ini, BMT ABN telah melayani anggota dari berbagai sektor usaha. Namun hampir 85% anggota pembiayaan adalah petani yang didominasi oleh petani holtikultura. Potensi pasar yang besar dari produk-produk holtikultura seperti semangka akan terus dioptimalkan.

Sebelumnya, salah satu koperasi besar Indonesia ini juga telah membina para petani melon. Dengan pola pelatihan dan pendampingan yang intensif, BMT ABN meyakini produksi akan meningkat yang berujung pada naiknya kesejahteraan anggota petani.

Pada kesempatan berbeda, Anik Idawati Bendahara BMT ABN mengungkapkan pelatihan kepada para petani merupakan salah satu bentuk nyata pelaksanaan jatidiri koperasi. “Peningkatan kapasitas usaha BMT ABN dan anggota sehingga mendapatkan keuntungan dan kesejahteraan bersama,” ujar Anik.

Ke depan, kata Anik, BMT ABN akan terus membina para petani sebagai bagian dari upaya mencapai kemandirian pangan. Tidak hanya terbatas kepada petani semangka tetapi juga akan menyasar pada produk pertanian lain yang potensial untuk dikembangkan. Ini sejalan dengan moto BMT ABN yaitu “Mitra Usaha dan Ibadah.

Selama ini Sugiyono dikenal memiliki kompetensi memadai dalam urusan pupuk organik. “Dengan penggunaan pupuk organik dan sistem olah tanah yang benar, akan menjadi salah satu solusi petani semangka agar tidak selalu berpindah-pindah lahan ketika penanaman,” ujar Sugiyono.

Selama ini, BMT ABN telah melayani anggota dari berbagai sektor usaha. Namun hampir 85% anggota pembiayaan adalah petani yang didominasi oleh petani holtikultura. Potensi pasar yang besar dari produk-produk holtikultura seperti semangka akan terus dioptimalkan.

Sebelumnya, salah satu koperasi besar Indonesia ini juga telah membina para petani melon. Dengan pola pelatihan dan pendampingan yang intensif, B

 

MT ABN meyakini produksi akan meningkat yang berujung pada naiknya kesejahteraan anggota petani.

Pada kesempatan b

erbeda, Anik Idawati Bendahara BMT ABN mengungkapkan pelatihan kepada para petani merupakan salah satu bentuk nyata pelaksanaan jatidiri koperasi. “Peningkatan kapasitas usaha BMT ABN dan anggota sehingga mendapatkan keuntungan dan kesejahteraan bersama,” ujar Anik.

Ke depan, kata Anik, BMT ABN akan terus membina para petani sebagai bagian dari upaya mencapai kemandirian pangan. Tidak hanya terbatas kepada petani semangka tetapi juga akan menyasar pada produk pertanian lain yang potensial untuk dikembangkan. Ini sejalan dengan moto BMT ABN yaitu “Mitra Usaha dan Ibadah.

Testimoni Anggota

Para anggota petani semangka yang mendapatkan pelatihan mengaku senang dengan program tersebut. Seperti diungkapkan Boimin, petani yang telah menjadi anggota sejak 2002.  “Kami mengucapkan terimakasih atas pembinaan dan pelatihan ini. BMT ABN mudah dan ramah dalam pelayanannya, bijaksana dalam penanganan permasalahan anggota,” ujar Boimin.

Hal senada diungkapkan Syaikur Rohman dan Ferdi Mahendra, dua anggota petani semangka yang telah sukses. Keduanya mengakui kesuksesan yang diraih tidak lepas dari per

modalan dan pembinaan yang dilakukan oleh BMT ABN.   Keduanya merupakan warga Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

Syaikur rohman yang  bergabung menjadi anggota sejak 2013, kini dapat menanam semangka di area 3-5 hektare. Padahal dulu hanya bertani di lahan seluas 0,25 ha. Mulanya ia mendapatkan pembiayaan sebesar Rp5 juta. Seiring dengan perkembangan usahanya, ia mendapatkan pembiayaan hingga senilai R

“Kesuksesan usap70 juta.

ha ini tidak terlepas dari kerjasama dengan BMT ABN, terimakasih atas pelayanan dan pembinaan kepada saya, semoga semakin jaya,’ harap Syaikur Rohma

n.

Senada, Fredi Mahendra, anggota yang telah bergabung sejak 2014 ini juga sangat berbangga hati dan berterima kasih kepada BMT ABN.  Dalam pandangannya, BMT ABN merupakan lembaga yang sangat peduli dengan keadaan anggota dalam melewati proses usaha hingg dapat terus berkembang.

Makin Peduli Pesantren

Selain serius dalam membina usaha anggota petani, BMT ABN juga giat menebar kebaikan melalui berbagai program sosial yang dijalankan oleh Baitul Maal Assyafi’iyah BN. Salah satu yang dilakukan adalah memajukan program pendidikan Islam melalui pondok pesantren.

Baitul Maal ABN baru-baru ini menyalurkan bantuan untuk Pondok Pesantren Tahafudzul Qur’an Roudhotul Jannah Kampung Kedaton I Kecamatan Batanghari Nuban, L

Pondok pesantren dengan keunggulan dalam menghapal Al-Quran itu merasa bahagia dan terima kasih atas bantuan yang diberikan tersebut. “Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan, semoga Allah SWT selalu memberikan kejayaan dan keberkahan untuk BMT ABN, Berkah, Berkah, Berkah,” ujar KH. Zainuri Pengasuh Pondok Pesantren Tahafudzul Qur’an Roudhotul Jannah berdoa.ampung Timur.

Pemberdayaan bersifat duniawi dan ukhrowi yang dikembangkan BMT ABN merupakan bentuk nyata dari ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin. BMT ABN berkomitmen untuk terus berkembang bersama usaha anggota dan menyebarkan kebaikan untuk semesta.